Swine Influenza atau yang lebih dikenal dengan flu babi ini sedang ramai-ramainya dibicarakan. Dalam waktu singkat, wabah flu babi ini sudah menjadi berita utama di berbagai media cetak maupun elektronik. Sudah banyak pihak-pihak yang meliput tentang kasus ini dimulai dari pengenalan dari virus itu sendiri, cara penularannya, hingga pencegahan. Beberapa negara seperti Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya telah mengambil tindakan untuk mencegah masuknya virus ini ke negara mereka.
Disebabkan oleh strain Swine Influenza Virus (SIV) yang sangat erat kaitannya dengan babi, virus ini pertama kali diidentifikasi di daerah peternakan babi Meksiko.Ada dua kelompok virus yang endemic pada babi yaitu virus A yang paling sering dijumpai dan virus C yang jarang ditemukan.
Kasus mengenai penyakit ini pertama kali ditemukan di Meksiko pada 18 Maret 2009. 18 orang di Meksiko telah dinyatakan laboratorium sebagai penderita influenza virus A dan sekitar 1.600 kasus dan 103 nyawa telah terenggut. Kemudian menyusul negara Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris (Skotlandia) dan yang saat ini tengah berada dalam kecurigaan akan tertular penyakit ini adalah Prancis, Israel, dan Brazil.
Virus ini merupakan jenis baru penyakit influenza yang dapat disebarkan melalui batuk dan bersin. Manusia dapat terinfeksi dengan menyentuh daerah mulut atau hidung sendiri, menyentuh benda-benda yang terkontaminasi oleh penderita. Gejala-gejala yang muncul mirip dengan flu biasa, termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan tipikal gejala influenza lainnya seperti menggigil, nyeri tenggorokan, nyeri otot, lemah, nafsu makan menurun, sakit kepala, dan gangguan-gangguan umum lainnya. Beberapa kasus mengatakan bahwa gejala diare dan muntah-muntah juga memiliki hubungan dengan virus ini.
Flu babi, dapat tertular melalui kontak dengan babi yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi dengan virus ini dan melalui kontak dengan penderita. Dan ternyata, faktor cuaca dan stres dapat pula mempercepat proses penularan.
Perlindungan bisa dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan penderita dan sebisa mungkin mencegah agar tidak terjangkit oleh virus tersebut. Cara pencegahan sama seperti mencegah flu biasa. Para ahli sepakat bahwa dengan mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir dapat mencegah terjadinya penyakit swine flu ini. Alkohol seperti handy foam pun dipercaya dapat membunuh bakteri dan virus. Selain itu, semua orang dianjurkan untuk menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin dengan menggunakan tisu, sapu tangan, dan tidak dengan tangan kosong. Bisa saja tangan terinfeksi virus dan ini sama saja dengan dan memfasilitasi virus untuk berkembang lebih jauh.
Masa inkubasi pada babi yakni antara 1-2 hari, tetapi bisa juga antara 2-7 hari. Penyakit ini sangat cepat menyebar. Hampir 100% babi yang terkena menjadi sangat lemah, enggan bergerak karena otot terasa kaku, demam, batuk-batuk, mata memerah dan terlihat adanya cairan mata. Beberapa babi akan terlihat depresi dan terhambat pertumbuhannya. Anak-anak babi yang lahir dari induk yang telah terinfeksi penyakit ini, rupanya memiliki kemungkinan untuk terinfeksi pula setelah beberapa hari dilahirkan. Penyakit ini akan terhenti pada saat tertentu atau bahkan dapat berlanjut hingga 7 bulan lamanya. Virus flu babi umumnya menular pada babi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa virus ini juga dapat menular pada unggas dan manusia.
Swine influenza (H1N1) disebut-sebut sebagai evolusi virus dari beberapa virus-virus mewabah yang menyebar sebelumnya. Beberapa obat telah diluncurkan guna mencegahnya, obat anti virus influenza tersedia dalam bentuk pil, cairan (liquid). Obat anti virus berfungsi sebagai preventif dan pengobatan, meringankan gejala klinis atau keluhan lebih cepat. Obat itu adalah oseltamivir dan zanamivir yang mana CDR telah memberikan petunjuk mengenai penggunaan obat ini.
Meski telah mengetahui cara pencegahan penyakit ini, masih saja ada beberapa pihak yang akhirnya terkontaminasi dengan virus influensa ini. Apabila telah terjangkit, pasien harus dirawat tersendiri di ruang isolasi. Pintu harus selalu tertutup, guna mencegah penularan melalui udara.
Pengembangan vaksin masih terus dilakukan. Meskipun vaksin yang ada saat ini kurang efektif untuk mencegah tertularnya flu babi, tetapi layaknya virus flu burung yang lebih dahulu menyebar, rupanya swine flu juga tidak dapat menyebar melalui produk daging yang telah dimasak dengan benar. Masa inkubasi atau penularan paling sering terjadi pada periode 5 hari setelah sakit, namun pada anak-anak masih dapat menularkan hingga 10 hari berikutnya.
Jumat, 03 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar