Jumat, 03 Juli 2009

Sistem sirkulasi pada hewan dan tumbuhan

Di suatu pagi yang cerah, ketika kakak kelas lagi keringetan buat ngejawab soal-soal UAN, dengan santainya saya mengendarai motor kesayangan saya reddie (gabungan antara RED dan blackIe karna motor saya wanranya merah-item) ngeloyor ke perpusda untuk melihat koleksi-koleksi buku baru. tak lupa dengan sahabat setia saya lappy, (nama panggilan untuk laptop saya tercinta) kami asyik mengamati buku-buku di sana. em... mari kita lihat! saya menuju ke bagian buku SMA dan saya memutuskan untuk meringkas salah satu buku biologi. daripada beli! (begitulah fikiran saya yang prekengan ini. heheheeee....) tapi belum selese ngeringkas, saya malah kegoda sam novelnya raditya dika yang cinta brontosaurus. hem... lalu, saya pun memutuskan untuk meninggalkan buku biologi itu sejenak yang akhirnya malah saya tinggalkan sampe saya pulang (heheheee....). nah, bagi yang mau ngebaca cuil-cuil resensi saya, boooleh! entar saya sambungin lagi, deh! kalo niat! atow yang mau nambahin? silahkaaan, silahkaaannn.....


Sistem sirkulasi pada hewan dan tumbuhan

Avertebrata tingkat rendah seperti protozoa, porifera, dan sebagian vermes belum memiliki sistem transportasi. Gas O2 dan CO2 ditransportasi secara difusi melalui membran (selaput) tubuh. Zat2 makanan hasil pencernaan secara kimia oleh sel tubuh tertentu atau vakuola makanan berdifusi masuk ke sitoplasma sel, kemudian diedarkan sitoplasma yang bergerak mengalir secara rotasi dan sirkulasi.
Pada sebagian Avertebrata, seperti cacing tanah, Echinodermata dan Insekta, untuk mengedarkan makanan dan O2 menggunakan sistem transfor sederhana.

a. Sirkulasi pada hewan meliputi difusi, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
1. Difusi
Pada protozoa misalnya Amoeba yang hidup pada medium air O2 masuk tubuh melalui permukaan tubuh secara difusi. Makanan dicerna terlebih dahulu di dalam vakuola makanan dengan pencernaan kimia. Sari makanan berdifusi melalui membran vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma yang berd\edar di dalam sel.
Pada hewan2 bersel banyak, proses difusi terjadi pada peristiwa keluar-masuk zat2 melalui selaput rongga pencernaan, misalnya pada Hydra (Coelenterata) dan Planaria (Platyhelminthes).
Rongga gastrovakuler berfungsi sebagai alat pencernaan juga sebagai alat transportasi pada hydra.
Planaria, makanan didistribusikan oleh rongga pencernaan yang bercabang-cabang meluas ke seluruh tubuh sehingga memberikan daerah permukaan yang luas.

2. Sistem peredaran darah terbuka
Artinya, dalam peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya beredar dalam pembuluh darah. Pada saat tertentu, darah meninggalkan pembuluh darah dan langsung beredar dalam rongga2 tubuh untuk membasahi sel2 dan balik lagi ke pembuluh
a. Peredaran darah insekta
Terdiri atas jantung yang beruas-ruas dan aorta pendek, nggak punya pembuluh kapiler dan vena.
Jantung serangga beruas-ruas dari aorta menuju kepala. Terletak memanjang di bagian dorsal tubuh. Ruas2 jantung= ruas2 tubuh yang dilekatkan dengan rangka tubuh oleh otot kipas.



Darah insekta tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin, tapi agak biru karena mengandung hemosianin. Darah hanya digunakan untuk mengangkut sari makanan dari usus ke seluruh tubuh dan tidak untuk pengangkutan O2 dan CO2. Pengangkutan gas dilakukan oleh sistem trakea.
Gerakan tubuh menyebabkan mengerutnya (berkontraksi) otot kipas, dan jantung kembang-kempis. Jika jantung berkembang, darah dari rongga antar sel masuk jantung melalui ostium yg berada di ruas2 jantung. Jika jantung mengerut, darah didalamnya dipompa keluar melalui aorta lalu masuk ke rongga-rongga yang ada di antara sel2 tubuh tanpa melalui pembuluh darah.

b. Peredaran darah pada udang
Dipompa dari jantung melalui pembuluh darah ke bagian bawah tubuh, seperti bagian kaki. Darah di bagian kaki tanpa melalui pembuluh mengalir ke insang bagian kiri untuk mengikat O2 dan kembali ke jantung.


c. Peredaran darah Mollusca
Jantung terdiri atas ventrikel dan atrium, aorta interior (bagian depan), dan aorta posteior (bagian belakang). Tidak memiliki arteri dan vena.
Ventrikel(bilik jantung) memompa darah ke dalam aorta anterior. Darah dialirkan tanpa pembuluh ke bagian kaki serta alat2 tubuh lainnya, kecuali punggung dan insang). Ke bagian abdomen (bagian belakang tubuh), darah dialirkan melalui rectum dan mantel (kulit luar). Darah yang mengandung O2 di dalam mantel akan dialirkan ke atrium, darah yang mengandung CO2 dikumpulkan dalam pembuluh, masuk ginjal, insang (untuk mengikat O2), kembali ke jantung.

3. Sistem peredaran darah tertutup
Darah mengalir ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh.
Pada sistem peredaran darah tertutup, komponennya sudah lengkap. Jantung sebagai alat pompa, pembuluh aorta, pembuluh arteri, pembuluh vena, pembuluh kapiler, cairan dan sel darah.
a. Hewan Avertebrata
Cacing tanah
Darah terdiri atas plasma darah dan badan tak berwarna yang bebas bergerak (badan amoebocyt).
Sistem sirkulasi terdiri atas lima pasang jantung pembuluh/jantung semu yang terletak pada segmen tubuh ke VII hingga XI. Pembuluh darah sejajar panjang tubuh. Tiap-tiap segmen tubuh terdapat sepasang pembuluh penghubung, pembuluh darah dorsal (punggung), pembuluh ventral (perut), dan anyaman pembuluh kapiler.
Apabila jantung pembuluh berkontraksi, darah didorong dari ruang jantung ke pembuluh ventral yang berfungsi sebagai pembuluh distribusi. Dari pembuluh ventral, darah dialirkan ke bagian tubuh belakang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar